Human Papillomavirus (HPV) Menambah Resiko Serangan Jantung dan Stroke


AKURNEWS - Human papillomavirus atau HPV adalah salah satu jenis virus yang sangat ditakuti para wanita karena kaitannya dengan kanker. Walau HPV dituding sebagai penyebab utama kanker serviks (kanker leher rahim), tidak semua tipe HPV berkembang menjadi kanker. Namun bukan berarti kita bisa tenang-tenang saja, karena kali ini ada kabar buruk lain yang patut diwaspadai.

Sebagaimana dikutip dari Daily Mail, para ahli medis mengatakan bahwa wanita yang positif tertular HPV memiliki resiko lebih besar terhadap serangan jantung atau stroke dibandingkan dengan mereka yang tidak tertular.

Berdasarkan penelitian, wanita yang positif terkena salah satu dari 37 strain virus papiloma ini memiliki resiko 2,3 kali lebih tinggi terhadap serangan jantung dan stroke dibandingkan dengan wanita yang tidak terinfeksi virus ini. Sedangkan wanita yang terkena strain HPV penyebab utama kanker, kemungkinan terkena serangan jantung dan stroke bisa lebih tinggi, yaitu 2,86 kali lipat lebih besar daripada wanita yang negatif dari virus ini.

Dr.Ken Fujise yang menulis penelitian ini mengatakan bahwa ia menduga hubungan antara HPV dan penyakit kardiovaskular cukup lemah, namun ia tidak mengira bahwa seorang wanita yang terinfeksi HPV bisa 2,3 kali lipat beresiko terhadap serangan jantung atau stroke.

Studi yang dilakukan oleh para peneliti dari Universitas Texas ini merupakan studi ilmiah pertama yang menghubungkan antara HPV dan penyakit kardiovaskular, jadi studi ini masih memerlukan penelitian yang lebih mendalam untuk memastikan hubungan antara virus HPV dengan serangan jantung atau stroke. Walau begitu para ahli sudah lebih dulu merekomendasikan penggunaan vaksin HPV sebagai tindakan pencegahan. (hlt/ika)

Posted by Unknown on 19.02. Filed under , . You can follow any responses to this entry through the RSS 2.0. You can leave a response or trackback to this entry

0 komentar for "Human Papillomavirus (HPV) Menambah Resiko Serangan Jantung dan Stroke"

Leave a reply