Peredaran Ayam Tiren Jadi Sindikat



Ilustrasi

Foto: Dok.
AKURNEWS-Peredaran daging ayam bangkai atau ayam mati kemarin (tiren) diduga sudah "membudaya" dan sudah menjadi sindikat yang beroperasi sejak lama. Peredaran daging ayam bangkai tersebut sebenarnya tidak hanya marak pada saat menjelang lebaran tetapi juga muncul setiap hari karena pasokan daging ayam tiren ke pasaran tidak pernah terputus.



"Saya yakin setiap saat daging bangkai seperti itu ada, tidak hanya pada bulan puasa saja, karenanya sindikat ini harus dibongkar," tegas Wakil Ketua DPRD Boyolali Thontowi Jauhari, Jumat (12/8).



Sindikat ini menurut dia selain pedagang dan bos di belakangnya. Maraknya peredaran daging ayam tiren ini disebabkan karena lemahnya pengawasan yang seharusnya dilakukan instansi terkait.



"Selama ini pengawasan dan razia hanya dilakukan pada saat momen-momen tertentu seperti puasa dan lebaran saja, selebihnya tidak pernah dilakukan," katanya.



Padahal, tambahnya dia, modus peredaran ayam tiren ini sangat merugikan konsumen dan dapat dijerat dengan UU Perlindungan konsumen. Bahkan, sambungnya, bisa dijerat dengan pasal KUHP tentang penipuan.



"Jadi jangan hanya ditindak secara administrasi saja, tapi harus lebih tegas lagi agar ada efek jera," ujarnya.



Pengawasan, sambung Thontowi juga bisa dilakukan oleh lurah-lurah pasar, mengingat kewenangan pengawasan di lokasi pasar merupakan tanggungjawab mereka. Harusnya menurut dia, setiap lurah pasar bisa lebih memantau peredaran makanan yang tidak layak, terutama ayam tiren. Minimnya pengawasan di setiap pasar menurut dia membuat peredaran sindikat ayam tiren bisa leluasa beroperasi.(ak/byl)

Posted by Unknown on 09.38. Filed under , . You can follow any responses to this entry through the RSS 2.0. You can leave a response or trackback to this entry

0 komentar for "Peredaran Ayam Tiren Jadi Sindikat"

Leave a reply