Wanita Yaman Kecam Komentar "Haram" Presiden Saleh

Pengunjuk rasa di Yaman
Wanita tersebut membawa tulisan kehormatan yakni Judul Kami .
AKURNEWS-Kaum wanita Yaman melakukan unjuk rasa di hari Sabtu (16/4) menentang komentar Presiden Ali Abdullah Saleh bahwa pemrotes anti-pemerintah di ibukota melanggar hukum Islam, karena wanita dibolehkan bercampur dengan pria, yang mana dianggap haram atau dosa.

Pada hari Jumat (15/4), Saleh mendesak pemrotes anti-pemerintah di Universitas Sanaa untuk mencegah bercampur di University Avenue, yang mana tidak disetujui oleh Islam. Namun, pernyataan itu menimbulkan kemarahan kaum wanita terhadap pemerintah.

"Yang membuat orang-orang marah adalah kau tidak bisa berbicara tentang kehormatan wanita di sini. Itu adalah hal yang sangat memalukan. Memalukan bagi suku, suami, saudara laki-laki, dan seluruh keluarga," ujar seorang wanita Yaman yang dibesarkan di Amerika, yang sekarang merupakan pengorganisir kaum muda.

"Kau memberitahu kami bahwa bercampur itu haram," ujarnya, menggunakan bahasa Arab untuk dosa. "Membunuh itu yang haram!"

Sementara itu, pemrotes wanita lainnya juga mengungkapkan kecaman serupa, mengatakan, "Oh Ali, kehormatan seorang wanita itu tidak murah," dan, "Oh Bilqis, oh Bilqis, katakan pada ayahmu bahwa kami tidak menginginkan omong kosong," merujuk pada salah satu putri Saleh dan seorang ratu kuno yang menguasai Yaman ribuan tahun lalu.

Sementara itu, kantor berita pemerintah Saba mengklaim bahwa pendukung Saleh juga mengadakan unjuk rasa di ibukota, tapi itu tidak dikonfirmasi secara independen.

Para wanita itu, yang banyak dari mereka mengenakan jubah hitam dengan cadar penuh, mengatakan bahwa peran mereka di dalam protes terkesan relijius dan menyerukan presiden agar mengundurkan diri seiring dengan demonstrasi selama tiga bulan yang menuntut pengunduran dirinya.

"Tampaknya Presiden Saleh gagal dalam segala upayanya untuk menggunakan suku dan keamanan untuk menyerang mereka yang menginginkan kemundurannya sehingga dia sekarang beralih menggunakan agama, terutama setelah dia melihat bahwa ribuan wanita ambil bagian dalam aksi protes," ujar Samia al Aghbari, seorang pemimpin dalam gerakan protes.

Sekitar 5,000 wanita berdemonstrasi menentang presiden di ibukota pada hari Sabtu (16/4), dengan jumlah serupa di kota industri Taiz.

Protes itu mendapatkan dukungan dari koalisi oposisi utama, yang anggota terbesarnya adalah partai Islam Islah.

"Wahai kaum muda, kehormatan para wanita telah difitnah," ujar kaum wanita, merujuk pada pernyataan Saleh.

"Jika Saleh membaca Al-Qur'an, dia tidak akan membuat tuduhan ini," ujar seorang pemrotes. "Kami minta dia diadili menurut hukum Islam."

Beberapa wanita membawa putri kecil mereka dalam protes, termasuk salah satu gadis kecil dengan wajah terlukis gambar bendera Yaman dilingkari oleh hati di pipinya dan kata "Pergi" tertulis di keningnya.

Posted by Unknown on 01.04. Filed under . You can follow any responses to this entry through the RSS 2.0. You can leave a response or trackback to this entry

0 komentar for "Wanita Yaman Kecam Komentar "Haram" Presiden Saleh"

Leave a reply