Militer Yaman Gunakan Gas Berancun Lawan Pemrotes

Pengunjuk rasa Yaman menggunakan topeng.
Militer Yaman menngunakan gas beracun untuk menghadapi Pendemo.
AKURNEWS-Puluhan pemrotes Yaman dilaporkan menderita luka-luka dan keracunan setelah pasukan keamanan menggunakan gas beracun untuk membubarkan unjuk rasa anti-pemerintah.

Pada hari Minggu, setidaknya 30 orang terluka dan 40 lainnya keracunan setelah pasukan melemparkan gas ke demonstran di kota Dhamar.

Selain itu, sebuah laporan mengatakan bahwa 10 orang terluka saat pasukan Yaman menembali pemrotes di Sanaa.

Puluhan ribu pemrotes anti-rezim turun ke jalan-jalan ibukota, Sanaa, dan kota Taizz, untuk menyerukan Presiden Ali Abdullah Saleh agar mengundurkan diri.

Ratusan ribu orang ikut serta dalam demonstrasi rutin di dua kota itu serta di kota Aden di selatan, menyerukan pengunduran diri Saleh dan pemberantasan korupsi dan pengangguran.

Setidaknya 13 orang terluka setelah pendukung Presiden Ali menyerang unjuk rasa di kota Taiz.

Sekitar 40% dari populasi Yaman hidup dengan dua dolar AS per hari atau kurang dan sepertiga dari penduduknya mengalami kekurangan pangan.

Pemrotes dilawan oleh polisi anti huru-hara atau pendukung Saleh yang bersenjatakan pisau dan pentungan.

Angka kematian di negara itu telah melampaui 300 sejak protes dimulai pada akhir Januari.

Pada hari Minggu (17/4), kaum wanita Yaman menggelar protes hari kedua melawan Saleh setelah dia menggambarkan partisipasi wanita dalam protes sebagai "tidak Islami."

Ribuan orang berkumpul untuk pemakaman seorang pemrotes yang tewas akibat luka yang diderita karena bentrokan dengan pasukan keamanan.

Para pemimpin oposisi dan menteri luar negeri Arab mengadakan pertemuan di Arab Saudi untuk membahas kebuntuan di Yaman.

Minggu lalu, oposisi menolak usulan Arab untuk memberikan Saleh kekebalan dari tuntutan dan menyerukannya untuk menyerahkan kekuasaan pada wakilnya.

Presiden Yaman memberikan pidato singkat pada pendukungnya di mana dia menyebut dirinya sebagai "pemimpin sah Yaman menurut Konstitusi" dan mengulangi undangannya pada kelompok oposisi untuk memasuki dialog dengan pemerintah.

"Kami menyerukan pada oposisi untuk berkonsultasi dengan hati nurani mereka dan datang berdialog dan meraih kesepakatan untuk keamanan dan stabilitas negara," ujar Saleh pada pendukungnya di Sanaa.

Namun, oposisi menolak pembicaraan dengan pemerintah dan memberi Presiden waktu dua minggu untuk mengundurkan diri.

Oposisi juga menolak dialog yang dimediasi Saudi untuk transfer kekuasaan di Yaman yang menawarkan kekebalan dari tuntutan bagi Saleh.

Posted by Unknown on 00.59. Filed under , . You can follow any responses to this entry through the RSS 2.0. You can leave a response or trackback to this entry

0 komentar for "Militer Yaman Gunakan Gas Berancun Lawan Pemrotes"

Leave a reply