Ulat Bulu Serang Lereng Lawu
Serangan ulat bulu itu sendiri terjadi pada tanaman mangga milik warga. Populasi ulat bulu diketahui makin tak terkendali dan terus menyebar. Menurut warga setempat Mujiyono, kemunculan ulat bulu kali pertama diketahui sejak dua pekan lalu.
Saat itu warga tak begitu memperhatikan karena jumlahnya belum begitu banyak dan terpusat pada beberapa pohon saja. "Namun hanya berselang sepekan, jumlah ulat bulu berkembang pesat menjadi ribuan, dan kami khawatir akan terus bertambah dalam beberapa hari mendatang," ujarnya.
Warga sendiri sebenarnya telah melaporkan merebaknya populasi ulat bulu ini kepada perangkat desa setempat. Namun karena belum ada respon dari pemerintah, warga pun hanya bisa mengurangi populasi ulat bulu secara swadaya, mulai dari menebang pohon hingga membakar ulat-ulat tersebut.
Ditambahkan warga lain, Widodo, munculnya ulat bulu yang dengan cepat meyebar ini membuat warga resah dan takut. Sebagian besar warga melakukan antisipasi dengan cara menyemprotkan pestisida di pohon-pohon sekitar rumah. Hal ini dilakukan agar ulat tidak menyebar dan masuk rumah. "Terus terang warga takut gatel. Karena itu jalan satu-satunya disemprot atau malah ditebang pohon yang ada ulatnya," ujarnya.
Sementara dari Sragen, serangan hama ulat bulu di Kabupaten Sragen dilaporkan kian meluas. Guna mengantisipasi penyebaran ulat tersebut, warga nekat menebang belasan pohon mangga dan jambu yang ditengarai menjadi sarang ulat bulu. Ulat bulu telah ditemukan di Desa Sambiduwur dan Karangtalun, Kecamatan Tanon, Sragen.
Penyebaran ulat bulu juga banyak ditemukan di Dukuh Mayang, Desa Jono. Lantaran khawatir bakal terus menyebar warga akhirnya menebang dan membakar pohon yang ditengarai menjadi sarang ulat bulu.
0 komentar for "Ulat Bulu Serang Lereng Lawu"