Sriyono Yakin Lolos UN

Sriyono Siswa XII IPS MAN Klaten
Sriyono tetap optimis lulus.
AKURNEWS-Memiliki keterbatasan penglihatan (tunanetra-red), tidak menyurutkan niat Sriyono (21) untuk serius mengerjakan soal Bahasa Indonesia di hari pertama pelaksaan Ujian Nasional (UN). Didampingi petugas dari Dinas Pendidikan, Sriyono tetap berusaha mengerjakan soal itu sebaik-baiknya. Mesti diberi kelonggaran waktu hingga 30 menit dibanding siswa lainnya, namun tepat pukul 10.00 WIB ke 50 soal itu sudah berhasil dia selesaikan.

Sriyono merupakan satu dari 176 siswa MAN yang mengikuti UN di hari pertama. Dia ditempatkan secara terpisah dari teman-temannya lantaran ada pendamping yang siap membantunya jika dibutuhkan. Sesekali dia membaca sendiri soal ujian yang tersedia dalam huruf "braille" untuk selanjutnya dia tulis di lembar jawaban. Namun ketika ada
soalnya panjang dan dia merasa kurang paham, dia meminta bantuan pada pemdampingnya.

"Soalnya tidak terlalu sulit. Hanya saja kalau soalnya terlalu panjang, jadi kesulitan untuk memahami. Tapi secara keseluruhan bisa mengerjakannya dengan baik," kata Sriyono yang memiliki nomor ujian 18-501-112-9 ini kepada wartawan di sela-sela waktu istirahatnya, Senin (18/4).

Dalam keseharian, warga Dukuh Nolojayan, Desa Somopuro, Kecamatan Jogonalan, ini mengaku tidak mengalami kesulitan dalam bergaul dengan teman-temannya. Termasuk ketika proses belajar mengajar. Hanya di mata pelajaran Matematika dan Akuntasi dia mengaku membutuhkan pemahaman lebih lama lantaran harus berhitung. Untuk mengatasinya dia meminta bantuan pada teman sekelasnya untuk memberikan penjelasan lebih lanjut.

Anak sulung dari dua bersaudara yang awal tahun ini berhasil merebut sebagai Juara I Nasional Lomba Gitar Akustik di GOR UNY Yogyakarta ini, bercita-cita bisa melanjutnya pendidikannya ke tingkat yang lebih tinggi. Jurusan Pendidikan Luar Biasa Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta dan Jurusan Tarbiyah Universitas Islam Negeri (UIN)
Sunankalijaga Yogyakarta, menjadi targetnya untuk meneruskan kuliah.

"Kalau tidak berhasil di dua PTN itu saya akan mencoba di swasta. Namun yang jelas harus kuliah," kata siswa IPS yang harus kehilangan penglihatannya sejak kelas 1 SD ini akibat sakit.

Ketua Panitia pelaksanaan Unas MAN Klaten Hanafi Hatta SAg mengungkapkan, sekolahnya dinyatakan sebagai sekolah inklusi sejak 10 tahun yang lalu dan hanya menerima siswa Tuna Netra. Mesti dari kemampuan akademik mereka termasuk rata-rata, namun sebagian besar memiliki prestasi di bidang lain.

"Rata-rata mereka juga diterima di PTN. Bahkan ada yang sekarang sudah lulus S2," imbuhnya.

Posted by Unknown on 07.09. Filed under . You can follow any responses to this entry through the RSS 2.0. You can leave a response or trackback to this entry

0 komentar for "Sriyono Yakin Lolos UN"

Leave a reply