Lagi, 2 Pengikut Aliran Sesat Ditemukan di Banda Aceh

Surya Dhama Ali
Prihatin banyaknya aliran sesat yang marak.
AKURNEWS-Dua warga pengikut aliran Millah Abraham diamuk ratusan massa, di kediamannya kawasan Terminal Keudah, Banda Aceh.

Wakil Walikota Banda Aceh, Hj Illiza Sa`aduddin Djamal di Banda Aceh, Minggu mengatakan ratusan warga mulai mengepung kediaman pengikut ajaran sesat itu sejak menjelang azan Subuh.

"Pengikut ajaran Millah Abraham yang bernama Jimmy dan Ajie itu saat ini sudah diamankan di Mapolresta Banda Aceh," kata Illiza.

Sebelumnya, Menteri Agama Suryadharma Ali mengaku prihatin banyaknya aliran belakangan ini bahkan cenderung menggunakan cara-cara kekerasan. Menurut Suryadharma, hal itu sebagai bukti kalau dakwah Islam masih lemah.

"Masih banyak juga masyarakat yang berharap mendapatkan pengetahuan agama tapi mereka tidak tersentuh. Sehingga ada yang bawa dakwah seperti itu dan diterima," kata Suryadharma usai menutup Mukernas PPP di Hotel Borobudur, Jakarta.

Oleh karena itu Suryadharma meminta kepada para ulama dan tokoh agama untuk lebih mempergiat lagi dakwah di masyarakat. Termasuk banyaknya aliran yang mengaku sebagai ajaran Islam, tetapi berkembang dengan prinsip keagamaan yang berbeda.

"Memang para tokoh agama dan masyarakat sudah kuat dakwah di tengah masyarakat tapi itu tidak cukup," papar Suryadharma.

Seperti diketahui ada aksi bom bunuh diri di Masjid Mapolresta Cirebon. Menurut Elang Rasid (62) warga Gang Gajah Mada, Kelurahan Pekalipan, Kecamatam Pekalipan, foto pelaku bom bunuh diri yang disiarkan Mabes Polri tersebut mirip dengan M Syarif warga Blok Astanagari, Pekalipan, Cirebon.

Bahkan, dia cukup yakin bahwa pelaku tersebut adalah Syarif, keponakannya sendiri. Dikatakan Rasid, bahwa kedua orangtua palaku bernama Ghofur (60) dan Ratu Srimulat (56).

Posted by Unknown on 00.40. Filed under . You can follow any responses to this entry through the RSS 2.0. You can leave a response or trackback to this entry

0 komentar for "Lagi, 2 Pengikut Aliran Sesat Ditemukan di Banda Aceh"

Leave a reply