“Bosan” Adalah Penyebab Utama Pasangan Selingkuh
Survei yang dilakukan Pew Research Center menemukan, 40 persen responden di Amerika Serikat menyatakan perkawinan adalah lembaga yang sudah usang dan sumber kebosanan. Studi terbaru terhadap pasangan usia 18-29 menemukan, pasangan kini lebih mementingkan menjadi orangtua yang baik, daripada memiliki perkawinan yang baik.
Studi menyebut, sebuah perkawinan yang mulai goyah ditandai dengan perasaan biasa di antara pasangan, gairah menurun dan konflik yang rendah, namun disertai rasa puas yang rendah pula. “Pada perkawinan yang terasa hambar, stabilitas yang ada terasa salah dan tidak nyaman. Anda akan merasa ada hal yang serius dalam perkawinan walaupun tak ada konflik besar,” ujar Pamela Haag, penulis buku ‘Marriage Confidential: The Post-Romantic Age of Workhorse Wives, seperti dikutip dari Shine.
Kebosanan merupakan musuh utama dalam tiap perkawinan. Survei terhadap 3.341 orang yang dilakukan Kristen Mark of The Kinsey Institute for Research Sex, Gender and Reproduction menemukan, 25 persen pasangan yang terikat pernikahan monogami mengakui berada diambang kebosanan.
“Kebosanan pada dasarnya seperti kuman yang menyerang sistem kekebalan hubungan,” kata Ian Kerner, pendiri Good in Bed dan penulis buku ‘Love in the time of Colic: A New Parents’ Guide to Getting It On Again’. “Bukan sebuah kebetulan, satu dari lima orang yang setia pada pasangan didera rasa bosan,” ujar Kerner.
Dari survei ditemukan, sebagian besar wanita yang berada dalam pernikahan hambar mengaku merasa kesepian. Sedangkan pria mengaku ‘terperangkap’. “Terkadang, pernikahan terasa membosankan karena kita menetapkan standar yang terlalu tinggi, bahwa pernikahan akan memberi hal yang banyak dalam pernikahan.”
Sehingga, ucap Haag, banyak pasangan yang terjebak dengan harapan dan romantisme pasca pernikahan. Saat mengalami bosan dalam pernikahan, mereka lebih memilih berselingkuh karena lebih menantang. Untuk menghindari perceraian, Haag menekankan agar pasangan suami istri tidak terjebak dalam stereotipe pernikahan tradisional. Pasangan sebaiknya tekun mengeksplorasi sebuah perkawinan yang paling cocok di antara hubungan melankolis dan perceraian.
“Mulailah menjalani hidup perkawinan yang berbeda. Keluarlah dari kotak yang selama ini dianggap benar. Bisa jadi mengubah cara pengasuhan anak atau hubungan kalian.” Bila telah mencoba dan tak berhasil, mungkin saatnya Anda bersabar. Karena, bisa jadi pasangan dan anak menjadi lebih bahagia. (ak/034/ums)
0 komentar for "“Bosan” Adalah Penyebab Utama Pasangan Selingkuh"