Mantan Presiden Afghanistan Terbunuh
Rabbani, selama setahun terakhir sedang sibuk mencari penyelesaian politik dengan para pemberontak guna menuju sebuah dewan pemerintah baru di Afghanistan.
Pihak NATO segera mengeluarkan pernyataan bahwa dua pembom bunuh diri terlibat dalam serangan terhadap Rabbani, keduanya laki-laki berpura-pura berkeinginan untuk berdamai dengan pemerintah. Tidak jelas, apakah pembom kedua berhasil meledakkan bahan peledak lainnya.
Namun, pejabat Afghanistan membantah hal tersebut dan bersikeras hanya ada satu penyerang.
kepala investigasi kriminal Polisi Kabul, Mohammad Zahir mencatat bahwa empat orang terluka, termasuk seorang penasihat kunci presiden kunci.
Seorang teman dekat Rabbani, Fazel Karim Aimaq menerangkan insiden tersebut bahwa mantan presiden itu baru saja kembali dari perjalanan ke Iran untuk bertemu dengan seorang pria yang telah digambarkan sebagai kontak Taliban tingkat tinggi.
Aimaq menceritakan bahwa ketika Rabbani muncul, pria pelaku menjabat tangan mantan presiden dan membungkuk sebagai tanda hormat,
"Lalu sorbannya meledak," kata Aimaq.
Ledakan tersebut memecahkan jendela di rumah Rabbani dan mengguncang sejumlah rumah di dekatnya.
Sebagai pemimpin Aliansi Utara yang anti-Taliban, Rabbani berusaha mencari kesepakatan politik dengan Taliban dibantu AS. Kematiannya bisa menimbulkan rasa kebencian di antara beberapa anggota senior Aliansi Utara, yang menuduh Karzai berkolusi dengan pihak Taliban.
Serangan bom bunuh diri tersebut menjadi pukulan keras terhadap upaya mengakhiri dekade perang Afghanistan dan sulit untuk mencari pengganti Rabbani segera.
Sementara Presiden Hamid Karzai langsung mempersingkat kunjungan ke PBB dan meminta Afghanistan untuk tetap bersatu dalam menghadapi "martir" Rabbani.
Pertemuan Kabinet darurat akan dilakukan pada Rabu ini (21/9). (dun/wan)
0 komentar for "Mantan Presiden Afghanistan Terbunuh"