Entaskan Gizi Buruk Lewat Program Sagita


Kepala Cabang PKPU Yogyakarta Suripta
Sedang menyematkan tanda peserta pada salah satu kader Sagita.
AKURNEWS-Lembaga Kemanusiaan Nasional PKPU Yogyakarta bekerjasama dengan PT Sari Husada menyelenggarakan training bagi kader Sagita (Sadar Gizi Ibu dan Balita) di Museum Gula, Gondang Winangun Senin-Kamis (9-12/5). Jika training-training sebelumnya difokuskan ke penanganan kasus gizi buruk, kali ini lebih ke perkenalan inovasi amal usaha.

"Tujuannya tetap sama, untuk mengentaskan kasus gizi buruk di desa binaan kami. Namun kali ini kami fokuskan ke inovasi amal usaha berbasis potensi lokal dalam mengatakan masalah gizi. Kegiatan ini diharapkan bisa menumbuhkan jiwa wirausaha bagi para kader," kata Koordinator layanan gizi masyarakat PKPU, Yulia Rimawati kepada wartawan di sela-sela kegiatan, Selasa (10/5).

Program ini memang fokus pada pemeliharaan kesehatan dan gizi balita dengan terus melakukan pendampingan secara intenzit pada kader lokal. Kedepan, para kader bisa memiliki amal usaha yang dapat memanfaatkan produk lokal sebagai sumber alternatif pangan bergizi.

"Selain itu juga bisa memberikan kontribusi pendanaan bagi kegiatan ini," ujarnya.

Menurutnya, memasuki tahun ke tiga program Sagita ini sudah berhasil mengentaskan kasus gizi buruk. Balita yang sebelumnya mengalami kasus gizi buruk, sudah bisa berstatus gizi baik. Secara keseluruhan permasalah gizi buruk lantaran mereka berasal dari keluarga kurang mampu. Sehingga berpengaruh ke pola asuhnya.

"Dari 20 balita yang mengalami kasus gizi buruk, 11 balita sudah berhasil keluar dan dinyatakan berstatus gizi baik," kata Yulia.

Selama tiga tahun kegiatan ini, setidaknya ada 601 balita yang dijadikan sasaran program. Jumlah kader yang terlibat mencapai 67 dam lebih dari 600 ibu balita terpantau dalam program ini.

Sementara itu, Ir Anwal Buchori selaku Corporate Social Responsibility (CSR) PT Sari Husada mengungkapkan, keberadaan Sagita ini bisa memberikan pemahaman pada masyarakat untuk melek gizi.

"Kader gizi lokal merupakan ujung tombak dalam proses pemantauan gizi balita. Sehingga kedepan kegiatan ini bisa menghasilkan pelayanan pada masyarakat untuk mengatasi masalah gizi serta dapat memicu terbebasnya masalah gizi, terutama di Kabupaten Klaten," imbuhnya.

Posted by Unknown on 09.04. Filed under . You can follow any responses to this entry through the RSS 2.0. You can leave a response or trackback to this entry

0 komentar for "Entaskan Gizi Buruk Lewat Program Sagita"

Leave a reply