Demi Agenda Politik, Sarkozy "Serang" Islam
"Dari sudut pandang Sarkozy, ia kemungkinan berpikiran bahwa segalanya tidak dapat jadi lebih buruk lagi," peneliti politik dan sosial Perancis, Matthew Moran dari King's College London mengatakan kepada kantor berita France 24.
"Tampaknya ia berharap bahwa menarik para pemilih sayap kanan akan memberinya dorongan yang ia butuhkan," ucap Moran.
Persatuan berkuasa Sarkozy untuk sebuah Partai Pergerakan Populer (UMP) memulai sebuah perdebatan pada Selasa (5/4) waktu setempat, tentang peranan Islam di dalam Perancis yang merupakan negara sekuler tersebut.
Perdebatan tersebut menyelesaikan sekelompok masalah besar seperti pembangunan Masjid dan pendanaan untuk tempat-tempat peribadatan Muslim.
Perdebatan tersebut juga memeriksa kandungan-kandungan dari khotbah Jum'at dan pendidikan imam Muslim.
Perdebatan tersebut telah memicu kemarahan dan menyebabkan keretakan di dalam partai berkuasa tersebut.
Bulan lalu, Sarkozy memecat penasihatnya karena menyerang perdebatan yang sudah direncanakan tentang Islam.
Banyak kritik yang mengatakan bahwa perdebatan tersebut direncakan oleh Sarkozy untuk merayu pemilihan sayap kanan sebelum pemilihan kepresidenan tahun 2012.
Kepoluleran Sarkozy menurun, 13 bulan sebelum putaran pertama dari pemilihan tahun depan.
Sebuah poling pendapat terbaru menunjukkan bahwa pemimpin sayap kanan Marine Le Pen telah menyusul Sarkozy, mengirimkan gelombang kejutan ke seluruh UMP.
Partai Sarkozy mendesak bahwa perdebatan tersebut bertujuan untuk melindungi sekulerisme Perancis.
Perdebatan tersebut "kontroversial namun penting," kata pemimpin UMP Jean-Francois Cope, sebagaimana dilansir harian New York Times.
"Nilai-nilai Perancis sama seperti Three Musketeer: kebebasan, kesetaraan, persaudaraan," katanya. Ia akan menambahkan yang keempat, yaitu sekulerisme.
Namun para penentang memperingatkan bahwa perdebatan tersebut akan memberi stigma pada Muslim Perancis yang diperkirakan sejumlah enam juta jiwa.
"Risikonya tidakkecil," kata Kardinal Andre Vingt-Trois.
Ia mengatakan bahwa perdebatan tersebut dapat "menuntut pada sebuah penolakan dari ekspresi semua agama di dalam masyarakat kami."
Perdana Menteri Francois Filon telah memperingatkan bahwa perdebatan tersebut akan mendorong partai tersebut terlalu jauh ke kanan dan kemungkinan akan menuntut pada sebuah stigmatisasi Muslim.
Perdebatan tersebut telah diboikot oleh Dewan Keuskupan begitu juga dengan para pemimpin Muslim.
Pekan lalu, para pemimpin enam agama besar di Perancis mengeluarkan sebuah pernyataan gabungan yang menunjukkan kekhawatiran bahwa perdebatan tersebut dapat "menambahkan kebingungan di dalam masa yang bermasalah yang sedang kita lintasi."
Pemerintahan Perancis memegang sebuah perdebatan nasional pada identitas nasional di tahun 2009-2010 yang melanjutkan pada pelarangan jilbab seluruh wajah.
Banyak Muslim telah mengkritik perdebatan tersebut, mengatakan bahwa perdebatan tersebut berubah menjadi sebuah forum untuk menstigmakan mereka dan membiarkan orang-orang menyebarkan pandangan-pandangan berprasangka buruk tentang Islam.
Pada tahun 2004, pemerintahan Perancis melarang jilbab, di sekolah-sekolah umum, memicu beberapa negara Eropa untuk mengikuti peraturan tersebut.
Perancis juga meloloskan sebuah undang-undang pelarangan jilbab wajah di tempat-tempat umum, akan berlaku pada bulan ini.
0 komentar for "Demi Agenda Politik, Sarkozy "Serang" Islam"